Oleh M Ridwan Bukhari
Anggota
SEMAR UI
Kawan,
Apa
kabarmu? lama sudah kita tak bertemu
Ah,
kuharap kisahmu di akhir tahun ini indah, kawan. Aku tahu kau masih punya
tempat untuk berteduh, kenyang tanpa pusing memutar otak memikirkan besok masih bisa makan atau tidak, masih bisa bersuara dan melangkah. Aman dari mereka yang berkuasa dan semena-mena, juga tidak dihantui mimpi buruk akan ketakutan-ketakutan dari penguasa yang
semena-mena itu.
Sayangnya,
orang orang di sekeliling kita tidak seberuntungmu, kawan. Mereka dianggap bukan
apa-apa dan bukan siapa-siapa. Mereka biasa dipandang sebelah mata, diperlakukan tidak adil dan semena-mena.
Tapi satu hal, aku salut kepada mereka karena mereka tidak diam. Hingga air mata dan keringat mengering terkena terik matahari, mereka terus melawan dan melawan tanpa kenal lelah. Perlawanan untuk
mengembalikan hak dan martabat mereka selayaknya seorang manusia.
Ada
pekerja yang di bayar murah yang tak sesuai dengan haknya, ada tenaga kerja
yang disiksa dan disetrika, ada yang di usir dan dipaksa menyingkir dari tempat tinggal sendiri, ada yang menjadi
korban salah tangkap, salah tembak, atau memang sengaja di-salah-i. Ada yang merasakan hidup di balik jeruji sebab bicara
kebenaran, ada yang tidak bisa mengeluarkan pendapat karena dianggap lalat, ada yang diculik dan
dihilangkan karena terlalu kritis, ada juga yang didiskriminasi karena perbedaan
yang tidak ditolerir. Ada.. ada...
Aku ingin
kita semua sadar dan merenungi bahwa ketidakadilan masih merajalela, kawan.
Ya, cerita
di atas mungkin hanya sedikit dari kisah pilu yang memeriahkan koran pagi yang
sama-sama kita baca sambil menyeruput kopi atau teh. Tapi percayalah, diluar
sana pasti kita akan lihat yang lebih dari ini, kawan.
Kawanku, aku ingin kita sama-sama merenungi, berpikir sejenak untuk kemudian melakukan sesuatu agar kisah pilu tadi tidak semakin banyak dan menjadi. Kisah-kisah seperti itu akan terus berlangsung, kawan, apabila kita hanya diam dan tidak melakukan apapun. Oleh karena itu, kawan, aku ingin kita bisa berbuat sesuatu bersama mereka. Kita tentu ingin keadilan untuk semua dan tanpa membedakan satu sama lain, kan?
Kawan, aku
ingin kita bergerak bersama dalam kesatuan ucap dan tindak, agar ada secercah kebaikan di tahun depan yang memang penuh ketidakpastian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar