PRESS RELEASE
SERIKAT MAHASISWA
PROGRESIF UNIVERSITAS INDONESIA (SEMAR UI)
DALAM AKSI
#KAMISANUI PERDANA
HENTIKAN KEKERASAN
TERHADAP PEREMPUAN
Depok,
20 Februari 2014.
Penindasan yang paling purba dalam sejarah manusia adalah penindasan terhadap perempuan.
Dalam kenyataannnya, kondisi tersebut masih berlangsung dan direproduksi hingga
saat ini. Penindasan terhadap perempuan dapat dengan mudah kita temui dalam
kehidupan sehari-hari dan dipraktekan dalam berbagai bentuk, mulai dari diskriminasi,
pendisiplinan tubuh, hingga kekerasan seksual yang ujungnya selalu menjadikan
perempuan sebagai obyek eksploitasi. Kasus kekerasan seksual yang dialami oleh
salah seorang kawan kami dari civitas akademika Universitas Indonesia yang
dilakukan oleh seorang budayawan Sitok Srengenge adalah salah satu contoh dari
kasus lainnya yang tak terungkapkan ke publik. Dengan demikian, menjadi bukti
bahwa perempuan masih menjadi obyek penindasan dalam masyarakat kita.
Dalam masyarakat yang patriarkis
saat ini, dimana konstruksi pikiran dan tatanannya menempatkan laki-laki dominan
dan berkuasa atas perempuan, maka perempuan selalu menempati posisi yang selalu
dirugikan dan menjadi korban. Konstruksi sosial yang demikian berhubungan
dengan pola bagaimana kapital diakumulasikan. Dengan itu, maka perempuan dalam
dunia kontemporer saat ini, menjadi obyek dominasi laki-laki yang dikondisikan
oleh kapital. Oleh karena itu, perempuan dalam dunia kapitalisme kontemporer
saat ini menjadi layer terbawah dari
obyek eksploitasinya.
Dengan menyadari kondisi
demikian, bahwa perempuan saat ini masih menjadi obyek penindasan, maka upaya
pembebasan atasnya harus diusahakan dan diperjuangkan saat ini juga. Perjuangan
tersebut bersamaan dengan pembebasan manusia secara luas dari belenggu kapital
yang menindasnya. Hal tersebut bukanlah sebuah ilusi dan harapan yang tanpa
peluang kemenangan. Namun, sebuah harapan yang harus diyakini pasti bisa
diraih. Untuk itu, upaya penyebaran gagasan dan aksi-aksi pembebasan perempuan
dari dominasi patriarkis harus dimulai sekarang juga. Oleh karena itu, maka
Serikat Mahasiswa Progresif Universitas Indonesia (SEMAR UI) menginisiasi aksi
kamisan hari ini untuk memulai langkah perjuangan pembebasan perempuan tersebut.
Dengan press release ini, maka kami menyerukan kepada publik secara luas untuk:
1. Hentikan
kekerasan terhadap perempuan sekarang juga!
2. Mari
bersama-sama menggalang kekuatan publik untuk menjadi bagian dari barisan yang
anti terhadap patriarki.
3. Mari
menciptakan kondisi yang ramah terhadap perempuan dan tidak menjadikannya obyek
eksploitasi, baik secara verbal maupun non verbal.
4. Mendukung
penangkapan, pengadilan dan pemenjaraan terhadap para pelaku kekerasan seksual,
termasuk Sitok Srengenge; dan
5. Meminta
Universitas Indonesia, sebagai institusi pendidikan yang menjunjung tinggi veritas, probitas, dan justitia, untuk
segera mengambil sikap atas kekerasan seksual yang dialami salah satu mahasiswinya.
Contact
Person:
@SEMARUI
Rio Apinino (083876871328) |
Dicky Dwi Ananta (085790499259) | Robie Kholilurrahman (085694196637)
**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar