Rabu, 19 Februari 2014

PRESS RELEASE AKSI #KAMISANUI PERDANA "HENTIKAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN"

PRESS RELEASE
SERIKAT MAHASISWA PROGRESIF UNIVERSITAS INDONESIA (SEMAR UI)
DALAM AKSI #KAMISANUI PERDANA
HENTIKAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN


Depok, 20 Februari 2014. Penindasan yang paling purba dalam sejarah manusia adalah penindasan terhadap perempuan. Dalam kenyataannnya, kondisi tersebut masih berlangsung dan direproduksi hingga saat ini. Penindasan terhadap perempuan dapat dengan mudah kita temui dalam kehidupan sehari-hari dan dipraktekan dalam berbagai bentuk, mulai dari diskriminasi, pendisiplinan tubuh, hingga kekerasan seksual yang ujungnya selalu menjadikan perempuan sebagai obyek eksploitasi. Kasus kekerasan seksual yang dialami oleh salah seorang kawan kami dari civitas akademika Universitas Indonesia yang dilakukan oleh seorang budayawan Sitok Srengenge adalah salah satu contoh dari kasus lainnya yang tak terungkapkan ke publik. Dengan demikian, menjadi bukti bahwa perempuan masih menjadi obyek penindasan dalam masyarakat kita.


Dalam masyarakat yang patriarkis saat ini, dimana konstruksi pikiran dan tatanannya menempatkan laki-laki dominan dan berkuasa atas perempuan, maka perempuan selalu menempati posisi yang selalu dirugikan dan menjadi korban. Konstruksi sosial yang demikian berhubungan dengan pola bagaimana kapital diakumulasikan. Dengan itu, maka perempuan dalam dunia kontemporer saat ini, menjadi obyek dominasi laki-laki yang dikondisikan oleh kapital. Oleh karena itu, perempuan dalam dunia kapitalisme kontemporer saat ini menjadi layer terbawah dari obyek eksploitasinya.

Dengan menyadari kondisi demikian, bahwa perempuan saat ini masih menjadi obyek penindasan, maka upaya pembebasan atasnya harus diusahakan dan diperjuangkan saat ini juga. Perjuangan tersebut bersamaan dengan pembebasan manusia secara luas dari belenggu kapital yang menindasnya. Hal tersebut bukanlah sebuah ilusi dan harapan yang tanpa peluang kemenangan. Namun, sebuah harapan yang harus diyakini pasti bisa diraih. Untuk itu, upaya penyebaran gagasan dan aksi-aksi pembebasan perempuan dari dominasi patriarkis harus dimulai sekarang juga. Oleh karena itu, maka Serikat Mahasiswa Progresif Universitas Indonesia (SEMAR UI) menginisiasi aksi kamisan hari ini untuk memulai langkah perjuangan pembebasan perempuan tersebut. Dengan press release ini, maka kami menyerukan kepada publik secara luas untuk:

1.     Hentikan kekerasan terhadap perempuan sekarang juga!
2.    Mari bersama-sama menggalang kekuatan publik untuk menjadi bagian dari barisan yang anti terhadap patriarki.
3.  Mari menciptakan kondisi yang ramah terhadap perempuan dan tidak menjadikannya obyek eksploitasi, baik secara verbal maupun non verbal. 
4.  Mendukung penangkapan, pengadilan dan pemenjaraan terhadap para pelaku kekerasan seksual, termasuk Sitok Srengenge; dan
5. Meminta Universitas Indonesia, sebagai institusi pendidikan yang menjunjung tinggi veritas, probitas, dan justitia, untuk segera mengambil sikap atas kekerasan seksual yang dialami salah satu mahasiswinya.

Contact Person: 

@SEMARUI
Rio Apinino (083876871328) | Dicky Dwi Ananta (085790499259) | Robie Kholilurrahman (085694196637)

**

Tidak ada komentar:

Posting Komentar