Pacivis Ui Center for Global Civil Society, Universitas Indonesia, bekerja sama dengan SEMAR UI - Serikat Mahasiswa Progresif Universitas Indonesia menyelenggarakan:
Kuliah Publik
"Pemilu 2014 dan Proses Menuju Kebangkitan Kekuatan Alternatif"
Hari, Tanggal: Jumat, 16 Mei 2014
Tempat: Ruang AJS (Auditorium Juwono Sudarsono) Gedung F Lt. 2 Kampus FISIP Universitas Indonesia, Depok
Jam: 13.30 - Selesai
Pembicara:
1. Prof Dr Max Lane (Indonesianis dari Victoria University, Australia. Dosen, penulis, aktivis 1970-2014)
2. Dodi Mantra, SIP, M.Si (Peneliti JeRK-Jaringan Riset Kolektif)
3. Rio Apinino (Sekjen SEMAR UI)
Registrasi:
@SEMARUI
Rangga 085780550007
serikatmahasiswaprogresif@ gmail.com
Gratis dan Terbuka untuk Umum.
Silahkan membantu mempublikasikan.
************************** *
Deskripsi Singkat
Pemilihan legislatif sudah berlangsung, - baik kampanyenya maupun pemilihannya itu sendiri. Partai-partai sedang mempersiapkan kampanye dalam rangka Pilpres. Kuliah Publik ini akan berusaha menganalisa watak kampanye- kampanye, makna hasilnya, dan makna perpolitikan menuju Pilpres. Namun, dalam melakukan analisa, tujuannya adalah mencari kesimpulan tentang kemungkinan kesanggupan terjadinya pembaruan dalam politik Indonesia melalui pembangunan kekuatan politik baru yang berbasis di luar kalangan elite dan berakar dari rakyat miskin.
Sesudah 15 tahun sejak jatuhnya pemerintahan otoriter, apakah sudah ada syarat-syarat bagi terjadinya terobosan dari bawah? Apa yang sudah berubah dalam peta politik Indonesia? Bagaimana membacanya?
Globalisasi dan Indonesia
Selain syarat-syarat keberhasilan pembangunan suatu kekuatan politik tandingan (alternatif), juga terdapat masalah bagaimana sebuah gerakan perubahan di Indonesia nantinya harus menghadapi hambatan dalam membangun negerinya, yakni hambatan yang berasal dari struktur dunia yang masih berwatak kolonial. Perbaruan masyarakat memiliki aspek dalam negeri maupun aspek internasional. Bagaimana aspek dalam negeri dan aspek internasional saling berkaitan dalam peta politik tahun 2014?
+++++++++++++++++++++
Biografi Pembicara: Dr. Max Lane
Dr Max Lane berkunjung pertama kali ke Indonesia pada tahun 1969. Sekarang pengajar ilmu politik dan studi Indonesia di Victoria University, Melbourne, Australia. Dia juga pernah menjadi pengajar di University of Sydney, Australia; menjabat Research Fellow di Asia Research Centre, Murdoch University, Australia; pengajar di Department of Malay Studies, National University of Singapore, Singapura; dan peneliti di Institute of Southeast Asian Studies, Singapore. Ia juga pernah menjadi Dosen Tamu di Universitas Gajah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta dan berbagai universitas di Amerika Serikat serta Eropa.
Buku Dr Max Lane, "Unfinished nation: Indonesia before and after Suharto" (Verso, 2008) akan terbit kembali dalam bahasa Indonesia bulan Juni, 2014 dengan tiga bab baru. Buku baru lainnya adalah "Malapetaka di Indonesia" (Seagull, 2010; Djaman Baroe 2012), yang menganalisa latar belakang penghancuran gerakan kiri sesudah tahun 1965, dan dampaknya. Buku terakhir ialah "Decentralization and Its Discontents: An Essay on Class, Political Agency and National Perspective in Indonesian Politics", ISEAS, Singapore, 2014.
Dr Max Lane adalah juga penerjemah (ke dalam bahasa Inggris) 6 buku Pramoedya Ananta Toer, yakni: "Bumi Manusia", "Anak Semua Bangsa", "Jejak Langkah", "Rumah Kaca", "Hokkiau di Indonesia" dan "Arok Dedes". Saat menerjemahkan "Bumi Manusia" pada tahun 1980, ia adalah petugas AUSAID di Kedutaan Australia. Ia ditarik pulang pulang ke Australia oleh Departemen Luar Negeri Australia dengan tuduhan menerjemahkan karya Pramoedya Ananta Toer, yang dianggap tidak diplomatis. Buku dia sendiri tentang karya- karya Pramoedya Ananta Toer, "Indonesia Tidak Hadir di Bumi Manusia", akan terbit tahun 2014.
Dr Max Lane juga sudah menerjemahkan berbagai sajak dan drama W.S. Rendra, termasuk Kisah Perjuangan Suku Naga, yang juga akan terbit kembali tahun 2014 ini. Pada tahun 1975, ia menjadi pembimbing kelas mingguan pelajaran ilmu sosial-politik di Begkel Teater Rendra di Yogyakarta. Buku dia tentang karya-karya Rendra, "Pamlet dan Penyair: Kepeloporan Seni dan Politik W.S. Rendra, 1970-78", juga akan terbit akhir tahun 2014 ini.
Dr Max Lane tidak hanya bergiat di bidang akademis, penulisan dan penerjemahan. Dia juga adalah Editor Pendiri majalah INSIDE INDONESIA, pada tahun 1983 dan anggota dewan redaksi sampai 1996. Namun, mulai tahun 1991, ia lebih fokus mendirikan gerakan Action in Solidarity with Indonesia dan East Timor (ASIET), yang bertujuan bersolidaritas dengan gerakan pro-demokrasi di Indonesia dan gerakan penentuan nasib sendiri di Timor Leste. Dari tahun 1993-2001, ia adalah Koordinator Nasional daripada ASIET. Selama itu juga ia menulis ratusan artikel untuk surat kabar progresif di berbagai negeri. Di Australia dia juga sudah dua kali menjadi calon legislatif mewakili Democratic Socialists, kemudian mewakili Socialist Alliance, meski lebih sering Golput.
Sebagai Penutup, silakan datang dan sebarkan, kawan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar