Jumat, 30 Mei 2014

Press Release WASPADA BAHAYA LATEN ORDE BARU BERKUASA KEMBALI TOLAK PRABOWO SUBIANTO


Catatan Redaksi: Aliansi Mahasiswa dan Alumni UI untuk Demokrasi yang mengeluarkan Press Release ini TIDAK PERNAH MENGATASNAMAKAN SELURUH MAHASISWA DAN ALUMNI UI sebagaimana yang dilakukan oleh BEM UI dalam pernyataan sikapnya terkait Pemilu 2014. Yang kami atasnamakan adalah diri kami sendiri, yaitu organisasi-organisasi dan individu-individu yang tergabung dalam aliansi ini.



Jakarta, 30 Mei 2014. Peringatan 16 tahun runtuhnya “Orde Soeharto”, 21 Mei 2014, dinodai oleh fenomena pikun massal yang menjangkiti mayoritas publik Indonesia. Wabah pikun massal ini menyerang tidak pandang bulu termasuk kaum terdidik (baca: mahasiswa). Mereka mengagungkan sosok masa lalu, darah daging Orde Baru.

Kita jangan lupa bahwa kekuatan rezim Orde Baru tercermin dalam diri Soeharto sebagai Presiden dengan wataknya yang militeristik dan otoriter. Pembunuhan demi nafsu berkuasa dilakukan kepada lebih dari setengah juta penduduk Indonesia pada kurun waktu 1965 – 1969. Kekuatan Soeharto tegak selama 32 tahun salah satunya karena ditopang oleh kekuatan (dwifungsi) ABRI yang kerap melakukan operasi militer kepada rakyatnya sendiri dan melakukan represi dalam kehidupan sosial politik kelompok buruh, tani, mahasiswa, maupun pers.

Mendekati kejatuhannya pada medio Mei 1998, rangkaian tragedi terjadi kembali, diantaranya berupa peristiwa penculikan aktivis pro demokrasi, penembakan mahasiswa Trisakti,  perkosaan dan pembunuhan tersistematis, yang semuanya merupakan pengorbanan besar terhadap anak bangsa. Tindak pelanggaran HAM ini telah menyeret Prabowo Subianto, Pangkostrad kala itu, menantu Presiden Soeharto, diberhentikan dengan tidak hormat dari ABRI oleh Dewan Kehormatan Perwira. Prabowo dianggap terlibat dalam rangkaian peristiwa tersebut.  Dengan demikian, Prabowo, sebagai salah seorang calon presiden pada pemilu 2014, sesungguhnya tidak memenuhi syarat UU No. 42 tahun 2008 tentang Pilpres, seperti tercantum pada pasal 5 ayat C: “tidak pernah mengkhianati negara, serta tidak pernah melakukan tindak pidana korupsi dan tindak pidana berat lainnya”.

Fakta-fakta di atas menunjukkan bahwa Orde Baru berpotensi untuk bangkit kembali dari kuburnya dengan pencalonan Prabowo. Ketika masyarakat telah menikmati kehidupan di era Pasca Orba (diakuinya kebebasan berpendapat, HAM, serta munculnya gerakan rakyat yang dapat dibangun secara kondusif), maka kembalinya suasana rezim Orba yang mengerikan dan memalukan sangat tidak diinginkan. Karena itu kami, sebagai elemen bangsa yang pernah terlibat dalam gerakan reformasi 1998, segenap mahasiswa dan alumni Universitas Indonesia menyatakan :

1. Menolak Prabowo Subianto sebagai calon presiden yang disinyalir menjadi bagian dalam penculikan dan terbunuhnya para pejuang reformasi. Kami tidak ingin pemimpin Indonesia adalah sosok yang disinyalir terlibat pelanggaran HAM di masa lalu.

2. Mengajak segenap keluarga besar UI dan masyarakat luas yang masih setia pada cita cita reformasi untuk menyatukan tenaga melawan bahaya laten militerisme, otoritarianisme, fundamentalisme agama, pembungkaman hak berserikat dan berkumpul maupun kebebasan berkeyakinan yang merupakan ancaman terhadap kehidupan berdemokrasi dalam sosok capres.

3. Menuntut kepada presiden terpilih untuk segera mengusut tuntas semua kasus pelanggaran HAM agar tercapai keadilan bagi korban dan bangsa.

Negeri ini membutuhkan pemimpin baru yang bukan bagian dari masalah di masa lalu. Kita membutuhkan pemimpin yang tegas dalam menjunjung tinggi perikemanusiaan, bukan tegas dalam menculik atau melakukan pembunuhan terhadap rakyatnya sendiri. Kita butuh pemimpin yang menghormati keberagaman, tidak diskriminatif, serta tidak membatasi hak berkeyakinan individu terhadap Penciptanya. Negeri ini butuh pemimpin yang menyejahterakan rakyatnya, memberikan rasa aman dan membebaskan dari rasa takut, termasuk takut kepada pemimpinnya sendiri. Rapatkan barisan, kaum muda! Jangan tertipu oleh anak kandung Orde Baru, pelanggar HAM dan pengkhianat reformasi.

Mari Melihat ke Depan: Selesaikan Masalah-Masalah Masa Lalu dan Jangan Merindukannya Kembali. WASPADA BAHAYA LATEN ORDE BARU, TOLAK PRABOWO SUBIANTO.


Salemba, 30 Mei 2014

Aliansi Mahasiswa dan Alumni UI untuk Demokrasi
(SEMAR UI, UI LDSC, Garda Depan Sastra UI, HMI FISIP UI, KB UI, Iluni UI Jakarta)



1 komentar:

  1. boleh tau bukti atau sumber ttg Prabowo seperti yang Anda katakan di atas?

    BalasHapus