Catatan Redaksi: Aliansi Mahasiswa dan Alumni UI untuk Demokrasi yang mengeluarkan Press
Release ini TIDAK PERNAH MENGATASNAMAKAN SELURUH MAHASISWA DAN ALUMNI UI sebagaimana
yang dilakukan oleh BEM UI dalam pernyataan sikapnya terkait Pemilu 2014. Yang
kami atasnamakan adalah diri kami sendiri, yaitu organisasi-organisasi dan
individu-individu yang tergabung dalam aliansi ini.
Jakarta, 30
Mei 2014. Peringatan 16 tahun runtuhnya “Orde Soeharto”, 21 Mei 2014, dinodai oleh
fenomena pikun massal yang menjangkiti mayoritas publik Indonesia. Wabah pikun
massal ini menyerang tidak pandang bulu termasuk kaum terdidik (baca:
mahasiswa). Mereka mengagungkan sosok masa lalu, darah daging Orde Baru.
Kita jangan lupa bahwa kekuatan rezim Orde Baru
tercermin dalam diri Soeharto sebagai Presiden dengan wataknya yang
militeristik dan otoriter. Pembunuhan demi nafsu berkuasa dilakukan kepada
lebih dari setengah juta penduduk Indonesia pada kurun waktu 1965 – 1969.
Kekuatan Soeharto tegak selama 32 tahun salah satunya karena ditopang oleh
kekuatan (dwifungsi) ABRI yang kerap melakukan operasi militer kepada rakyatnya
sendiri dan melakukan represi dalam kehidupan sosial politik kelompok buruh,
tani, mahasiswa, maupun pers.
Mendekati kejatuhannya pada medio Mei 1998, rangkaian
tragedi terjadi kembali, diantaranya berupa peristiwa penculikan aktivis pro
demokrasi, penembakan mahasiswa Trisakti, perkosaan dan pembunuhan tersistematis,
yang semuanya merupakan pengorbanan besar terhadap anak bangsa. Tindak
pelanggaran HAM ini telah menyeret Prabowo Subianto, Pangkostrad kala itu, menantu
Presiden Soeharto, diberhentikan dengan tidak hormat dari ABRI oleh Dewan
Kehormatan Perwira. Prabowo dianggap terlibat dalam rangkaian peristiwa
tersebut. Dengan demikian, Prabowo, sebagai salah seorang calon presiden
pada pemilu 2014, sesungguhnya tidak memenuhi syarat UU No. 42 tahun 2008
tentang Pilpres, seperti tercantum pada pasal 5 ayat C: “tidak pernah
mengkhianati negara, serta tidak pernah melakukan tindak pidana korupsi dan
tindak pidana berat lainnya”.
Fakta-fakta di atas menunjukkan bahwa Orde Baru
berpotensi untuk bangkit kembali dari kuburnya dengan pencalonan Prabowo. Ketika
masyarakat telah menikmati kehidupan di era Pasca Orba (diakuinya kebebasan
berpendapat, HAM, serta munculnya gerakan rakyat yang dapat dibangun secara
kondusif), maka kembalinya suasana rezim Orba yang mengerikan dan memalukan
sangat tidak diinginkan. Karena itu kami, sebagai elemen bangsa yang pernah
terlibat dalam gerakan reformasi 1998, segenap mahasiswa dan alumni Universitas
Indonesia menyatakan :
1. Menolak Prabowo Subianto sebagai calon presiden
yang disinyalir menjadi bagian dalam penculikan dan terbunuhnya para pejuang
reformasi. Kami tidak ingin pemimpin Indonesia adalah sosok yang disinyalir terlibat
pelanggaran HAM di masa lalu.
2. Mengajak segenap keluarga besar UI dan masyarakat
luas yang masih setia pada cita cita reformasi untuk menyatukan tenaga
melawan bahaya laten militerisme, otoritarianisme, fundamentalisme agama, pembungkaman
hak berserikat dan berkumpul maupun kebebasan berkeyakinan yang merupakan
ancaman terhadap kehidupan berdemokrasi dalam sosok capres.
3. Menuntut kepada presiden terpilih untuk segera
mengusut tuntas semua kasus pelanggaran HAM agar tercapai keadilan bagi korban
dan bangsa.
Negeri ini membutuhkan pemimpin baru yang bukan bagian
dari masalah di masa lalu. Kita membutuhkan pemimpin yang tegas dalam
menjunjung tinggi perikemanusiaan, bukan tegas dalam menculik atau melakukan
pembunuhan terhadap rakyatnya sendiri. Kita butuh pemimpin yang menghormati
keberagaman, tidak diskriminatif, serta tidak membatasi hak berkeyakinan
individu terhadap Penciptanya. Negeri ini butuh pemimpin yang menyejahterakan
rakyatnya, memberikan rasa aman dan membebaskan dari rasa takut, termasuk takut
kepada pemimpinnya sendiri. Rapatkan barisan, kaum muda! Jangan tertipu oleh
anak kandung Orde Baru, pelanggar HAM dan pengkhianat reformasi.
Mari Melihat ke Depan: Selesaikan Masalah-Masalah Masa
Lalu dan Jangan Merindukannya Kembali. WASPADA BAHAYA LATEN ORDE BARU, TOLAK
PRABOWO SUBIANTO.
Salemba,
30 Mei 2014
Aliansi
Mahasiswa dan Alumni UI untuk Demokrasi
(SEMAR UI,
UI LDSC, Garda Depan Sastra UI, HMI FISIP UI, KB UI, Iluni UI Jakarta)
boleh tau bukti atau sumber ttg Prabowo seperti yang Anda katakan di atas?
BalasHapus