SIARAN BERITA
"Rezim Neo-Lib Di Balik Ilusi Populis Selama 100 Hari Pemerintahan Jokowi-JK"
Depok,
27 Januari 2015. Tanggal 28 Januari 2015 tepat 100 hari Presiden Joko
Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (Jokowi-JK) menjalankan roda pemerintahan
sejak dilantik pada Oktober 2014. Berbagai ekspetasi dan harapan coba dibangun
oleh masyarakat melalui visi-misi dan program kerja Jokowi-JK untuk jangka
waktu lima tahun ini. Kharisma Jokowi yang kharismatik dan populis menjadi
senjata untuk dapat menarik simpati Rakyat agar dapat memercayai pemerintahan
Jokowi-JK ke depan.
Namun sayangnya, belakangan ini terkuak bahwa Jokowi-JK
ternyata menjalankan kebijakan-kebijakan yang tidak prorakyat. Kebijakan untuk
mencabut subsidi, satu bulan setelah presiden dilantik, dan menaikkan harga BBM
merupakan pencabutan atas hak Rakyat dalam menikmati sumber daya alam secara
menyeluruh dan menjangkau semua khalayak.memang pada awal tahun 2015 Jokowi
menetapkan kebijakan untuk menurunkan harga BBM karena harga minyak dunia sudah
turun. Hal ini semakin jelas, dengan kebijakan pencabutan subsidi pemerintah
sekarang hanya bergantung kepada pasar dan mengancam kestabilan harga kebutuhan
pokok akibat fluktuasi pasar.
Presiden Joko Widodo juga memberikan sinyalir untuk
dibukanya investasi-investasi asing secara masif untuk mengeksploitasi kekayaan
alam Indonesia yang melimpah melalui pidatonya dalam Sidang APEC 2014 di China.
Pengelolaan kekayaan sumber daya alam Indonesia oleh asing, seperti
perpanjangan MoU dengan Freeport baru-baru ini, menunjukkan bahwa dibalik topeng populisme
pemerintahan Joko Widodo terdapat kebijakan liberalisme yang sekali lagi hanya
menguntungkan pihak investor dan tidak berpengaruh signifikan dalam
kesejahteraan rakyat. Pemerintah yang berencana untuk menerapkan Trisakti,
dengan berdikari di bidang ekonomi sebagai salah satu usahanya, namun akses
sumber ekonomi masih dikelola oleh asing menunjukkan hipokritisme di dalam
kebijakan kebijakan pemerintah sendiri.
Kemudian eskalasi menuju program MP3EI oleh pemerintah
semakin menunjukkan taringnya untuk menindas Rakyat dan membawa Indonesia ke
arah kapitalisme dan liberalisme di dalam pembangunan negeri. Sudah banyak
konflik yang terjadi antara Rakyat dengan pemerintah dengan bantuan militer
sebagai ekses kebijakan MP3EI dengan cara peggusuran dan perampasanan lahan
milik Rakyat untuk dijadikan pembangunan oleh investor dan pengembang melalui
pemerintahan. Wilayah-wilayah seperti Cikarang, Rembang, Rumpin, dan lain-lain
hingga sekarang masih panas oleh perselisihan yang diakibatkan proyek MP3EI
yang coba diterapkan di Indonesia.
Isu korupsi belakangan ini juga menjadi perhatian dan
pertanyaan bagi kebijakan pemerintahan Jokowi-JK untuk upaya pemberantasan
korupsi di Indonesia. wacana pengangkatan Komjen Polisi Budi Gunawan, yang
ditetapkan oleh KPK sebagai tersangka skandal suap dan gratifikasi, untuk
menjadi Kepala Kapolri menuai kontroversi dari berbagai kalangan. Perseteruan
atas wacana pengangkatan Budi Gunawan kemudian dikaitkan dengan ditangkapnya
Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, dengan dituduhan saksi palsu di tahun 2010.
Dengan demikian kembali muncul upaya pelemahan KPK oleh kepolisian dan
keseriusan pemerintah untuk dapat menjalankan kebijakan antikorupsi mulai
diragukan.
Oleh karena itu, melihat berbagai permasalahan yang ada
selama 100 hari pemerintahan Jokowi-JK, kami dari Aliansi Mahasiswa Indonesia
menyatakan bahwa Pemerintahan Jokowi-JK telah GAGAL dalam upaya menyejahterakan
dan memberi perlindungan kepada Rakyat dan mulai memperlihatkan Rezim Pemerintahan
yang Neo-Liberal selama 100hari pemerintahan. Maka dengan ini kami menyampaikan tuntutan:
·
Tolak pencabutan subsidi dan hak-hak
rakyat.
·
Tolak wujud pemerintahan yang
Neo-Liberal.
·
Wujudkan pendidikan gratis, ilmiah, dan
bervisi kerakyatan.
·
Tetap lanjutkan upaya pemberantasan korupsi.
Kami juga mengundang masyarakat agar dapat ikut
menyatakan aspirasinya dalam AKSI MASSA mengenai 100 hari kebijakan Jokowi-JK
yang akan dilaksanakan pada:
Hari : Rabu, 28 Januari 2015
Tempat: Patung Kuda
Kencana Depan Gedung Indosat dan Istana Negara
Waktu : Pukul 10.00 WIB
#100HariJokowiJK
ALIANSI
MAHASISWA INDONESIA (AMI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar